Rabu, 09 April 2014

KRISTOLOGI


Bab I
Pendahuluan[1]
A.      Latar Belakang
Katolik, protestan dan gereja adalah tiga istilah yang selalu berhubungan antara satu dengan yang lainnya, artinya tiga istilah itu tidak mungkin terpisah walaupun memiliki arti yang berbeda.
Katolik berarti umum atau universal, artinya siapa pun dari golongan, suku, bangsa, bahasa, dan sebagainya bahkan dari agama apa pun bisa menjadi anggota Gereja Katolik. Artinya Katolik bukan hanya untuk masyarakat kelompok tertentu saja. Sedangkan Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.
Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik.  Pada kenyataannya, gerakan Reformasi (Pembaruan) yang dilakukan Martin Luther bukanlah yang pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Prancis yang dipimpin oleh Peter Waldo (dan kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada pertengahan abad ke-12, dan di Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di Italia dan negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung dengan Gereja Calvinis.
Gereja berasal dari bahasa Portugis: igreja, dan bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari kata kaleo= memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia memiliki beberapa arti: Pertama ialah 'umat' atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukanlah sebuah gedung. Kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, maupun tempat rekreasi. Ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Gereja Katolik, Gereja Protestan, dll. Keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Contoh kalimat “Gereja menentang perang Irak”. Kelima adalah sebuah “rumah ibadahumat Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.
B.       Rumusan Masalah
Setelah membahas latar belakang tersebut, maka penulis mencoba untuk membuat rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah sejarah gereja ?
2.    Bagaimanakah perbedaan Antara Gereja Katolik dan Kristen Protestan ?


Bab II
Pembahasan
1.        Sejarah Gereja
Sejarah Kekristenan tidak bisa dipisahkan dari Sejarah gereja Kristen yang membawa ajaran agama Kristen, mengayomi penganutnya dan menjadi saksi perkembangan pekerjaan yang telah dijalankan sepanjang dua ribu tahun, sejak abad pertama Masehi, mulai dari tanah Israel hingga ke Eropa, Amerika, dan seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kekristenan muncul dari wilayah Levant (sekarang Palestina dan Israel) mulai pertengahan abad pertama Masehi. Asalnya Kekristenan dimulai di kota Yerusalem dan mulai menyebar ke wilayah Timur Dekat, termasuk ke Siria, Asyur, Mesopotamia, Fenisia, Asia Minor, Yordania dan Mesir. Sekitar 15 tahun setelahnya Kekristenan mulai memasuki Eropa Selatan dan berkembang di sana. Sementara itu juga terjadi penyebaran di Afrika Utara serta Asia Selatan dan Eropa Timur. Pada abad ke-4 Kekristenan telah dijadikan agama negara oleh Dinasti Arsacid di Armenia pada tahun 301, "Caucasian Iberia" (atau Republik Georgia) pada tahun 319, Kekaisaran Aksumit di Etiopia pada tahun 325, dan Kekaisaran Romawi pada tahun 380 M.
Kekristenan menjadi umum bagi seluruh Eropa pada Abad Pertengahan dan mengembang ke seluruh dunia selama Masa Eksplorasi negara-negara Eropa dari zaman Renaissance sampai menjadi agama terbesar di dunia. Sekarang terdapat lebih dari 2 milyar orang Kristen, yaitu sepertiga jumlah manusia di dunia.[6] Kekristenan terbagi menjadi Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur pada Skisma Timur-Barat atau Skisma Besar pada tahun 1054. Reformasi Protestan memecah Gereja Katolik Roma menjadi berbagai denominasi Kristen
Periode Kehidupan Yesus, periode ini dimulai sejak kelahiran Yesus hingga kematian dan kebangkitan Yesus, kurang lebih dari 4 SM hingga 33 M. Yesus Kristus dilahirkan sekitar tahun 4 SM di Betlehem, Yudea, dan bertumbuh dewasa di kota Nazaret, Galilea. Setelah Ia berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama tiga tahun termasuk merekrut keduabelas rasul, melakukan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati. Yesus mati dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan pemimpin-pemimpin agama Yahudi yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap bertentangan dengan ajaran mereka. Ia disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem di antara tahun 29-33 M atas perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus. Setelah mati disalibkan, Yesus dikuburkan di dalam gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus bangkit dari mati pada hari ketiga setelah kematian-Nya dan menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saksi mata. Empat puluh hari kemudian Ia naik ke surga dengan disaksikan orang banyak. Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangkit melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal dalam kehidupan Yesus Kristus ini (kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, kenaikan ke surga) adalah intisari Kekristenan.
Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan Paulus serta murid-murid Yesus yang lain yang secara kolektif disebut buku Perjanjian Baru.
Periode Gereja mula-mula, gereja dimulai 50 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi). Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Tiga ribu orang yang menerima khotbah Simon Petrus pada hari itu dan memilih untuk mengikuti Kristus dengan cara dibaptiskan.
Petobat-petobat pertama kepada kekristenan adalah orang-orang Yahudi atau penganut-penganut Yudaisme, dan gereja, yaitu persekutuan orang-orang yang mengaku Ketuhanan Yesus itu, berpusat di Yerusalem. Karena itu kekristenan pada mulanya dipandang sebagai sekte Yahudi, sama seperti orang-orang Farisi, Saduki, atau Eseni. Namun demikian, apa yang dikhotbahkan para rasul berbeda secara radikal dari apa yang diajarkan oleh kelompok-kelompok Yahudi lainnya. Yesus diberitakan sebagai "Mesias" atau Juruselamat orang Yahudi, yaitu Raja yang Diurapi, yang telah dinubuatkan kedatangannya untuk menggenapi Hukum Taurat dan mendirikan Perjanjian Baru yang berdasarkan pada kematianNya. Berita ini, dan tuduhan bahwa mereka telah membunuh Mesias mereka sendiri, membuat banyak pemuka Yahudi menjadi marah, dan beberapa orang, seperti Saul, yang kemudian dikenal sebagai Paulus, dari Tarsus, mengambil tindakan untuk memusnahkan “Jalan” itu  sebelum ia sendiri akhirnya menjadi penganut Kristus yang sangat gigih.
Periode gereja mula-mula dimulai sejak dimulainya pelayanan rasul Petrus, Paulus dan lain-lainnya dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya Kaisar Konstantinus I, kurang lebih tahun 33 hingga 325. Pada periode ini gereja dan orang-orang Kristen mengalami penganiayaan, terutama penganiayaan fisik, namun bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan diatasi.
Tidak lama setelah Pentakosta, pintu gereja terbuka kepada orang-orang bukan Yahudi. Penginjil Filipus berkhotbah kepada orang-orang Samaria, dan banyak dari mereka yang percaya kepada Kristus. Rasul Petrus berkhotbah kepada rumah tangga Kornelius yang bukanlah orang Yahudi dan mereka juga menerima Roh Kudus. Rasul Paulus (mantan penganiaya gereja) memberitakan Injil di seluruh dunia Greko-Romawi, sampai ke Roma sendiri dan bahkan mungkin sampai ke Spanyol.
Pada tahun 70, tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru telah lengkap dan beredar di antara gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara acak, kadang atas perintah pemerintah.
Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin hierakis seiring dengan peningkatan jumlah. Beberapa ajaran sesat diungkapkan dan ditolak pada zaman ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati. Penganiayaan terus meningkat.
Periode ini dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Romawi, hingga dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, kira-kira tahun 313 hingga 476. Pada periode ini Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang memuat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi.
Gereja pada Abad Pertengahan, periode ini dimulai sejak berakhirnya kekuasaan Kaisar Romawi Barat hingga dimahkotainya Charlemagne menjadi Kaisar Eropa Barat, kira-kira tahun 476 hingga hari Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, mengalami kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat lebih dalam lagi dalam politik, yang seringkali kotor, dan harus mengimbangi keinginan Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, namun penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah Abad Pertengahan.
Selama Abad Pertengahan di Eropah, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan, dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun 1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan membebaskan Yerusalem.
Gereja pada awal mula Eropa, periode ini dimulai sejak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat hingga kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki (1453) dan Reformasi Protestan, kira-kira tahun 800 hingga 1500. Pada mulanya, hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membuat perubahan dari dasar setelah melihat keadaan gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, namun universitas mulai dibuka sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan antara gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil.
Reformasi Protestan di Eropa. Pada periode ini diwarnai oleh tokoh-tokoh yang membawa pembaruan dalam gereja Katolik Roma, kira-kira tahun 1517 hingga 1600. Tokoh-tokoh Reformasi seperti Martin Luther, Yohanes Calvin, John Knox, pada akhirnya mengakhiri dominasi para uskup dan biarawan dalam mempelajari Alkitab. Reformasi Protestan menyebabkan Kontra-Reformasi dan reformasi lainnya di Eropa Barat, sementara penemuan benua Amerika menyebabkan kaum Protestan yang dianiaya di Eropa, terutama Inggris, melarikan diri ke Amerika dan memulai negara baru yang berlandaskan kekristenan. Dalam waktu seratus tahun, terjadi lebih banyak peristiwa-peristiwa penting dari abad-abad sebelumnya, dan seluruh Eropa Barat terancam perang saudara. Di Inggris, Perancis, Spanyol, Swiss, Skotlandia, pertentangan antara bangsawan dan penguasa Kristen dan Katolik menyebabkan pertumpahan darah.
Gereja pada Abad Penjelajahan dan Abad Penerangan. Sejak abad ke-17, penjelajah-penjelajah dari Eropa menjelajahi seluruh dunia dan pada saat yang bersamaan membawa iman mereka ke seluruh dunia. Terkadang penduduk asli yang mereka datangi dipaksa menerima iman mereka di bawah ancaman senapan, namun mayoritas pertobatan yang terjadi di luar Eropa adalah berkat jasa-jasa para misionaris tak bernama baik Kristen maupun Katolik, yang tinggal dan mengajar masyarakat setempat.
Gereja Modern. Saat ini Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak, sebagaimana dilakukan pula oleh Katolik dan Lutheran. Gereja injili berdiri sendiri dan berakar kuat dalam teologia Reformed. Gereja juga menyaksikan bangkitnya Pentakostalisme, gerakan Karismatik, oikumenisme dan berbagai ajaran sesat.
Kalaupun kita hanya belajar satu hal dari sejarah Gereja, kita perlu mengenali pentingnya “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya (Kolose 3:16). Setiap kita bertanggung jawab untuk mengetahui apa kata Alkitab dan untuk hidup menaatinya. Ketika gereja melupakan apa yang diajarkan Alkitab dan mengabaikan pengajaran Yesus, kekacauan merajalela.
Saat ini ada banyak gereja, namun hanya satu injil. Itu adalah “mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.” (Yudas 3). Mari kita dengan hati-hati mempertahankan iman itu dan meneruskannya tanpa mengubahnya. Dan kiranya Tuhan terus memenuhi janjiNya untuk membangun gerejaNya.
2.        Perbedaan Antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan
Gereja Katolik dan gereja Keristen Protestan secara institusional keagamaan berdiri sendiri-sendiri. Gereja Katolik sedunia berada pada satu pimpinan yaitu Paus/Pope yang berkedudukan di Vatikan, Paus ini merupakan penerus dari paus pertama yakni Rasul Petrus. Sedangkan Gereja Kristen Protestan mempunyai denominasi yang berbeda-beda/aliran yang banyak sekali dan setiap denominasi memlikiki kebijakan masing-masing.
Kemudian beberapa perbedaan mendasar yang lain antara Gereja Katolik dengan Protestan adalah : Kitab Sucinya ada perbedaan. Gereja Katolik memiliki Alkitab dengan jumlah kitab 73 kitab. Sedangkan Kristen Protestan Alkitabnya berjumlah 66 Kitab. Ada bagian yang oleh Katolik diakui sebagai Kitab Suci, tetapi oleh Kristen Protestan hanya diakui sebagai apokrip. Kristen Protestan hanya mendasarkan ajarannya pada satu sumber yaitu Al Kitab. Sedangkan Gereja Katolik mendasarkan ajarannya pada 3 sumber: Al Kitab, Tradisi, dan Ajaran Gereja. Gereja Katolik mengakui adanya orang-orang kudus (santo dan santa), Gereja Kristen Protestan tidak mengakui hal tersebut. Gereja Katolik menggunakan tanda salib dalam berdoa, Kristen Protestan tidak menggunakannya. Gereja Katolik ada tujuh sakramen, antara lain sakramen Baptis, Krisma, Tobat, Ekaristi, Imamat, Pernikahan, dan sakramen Pengurapan Orang Sakit, sedangkan Gereja Kristen hanya dua sakramenn. Gereja Katolik ada Bapa Paus, sebagai penerus dari St. Petrus, sedangkan Gereja Kristen menyatakan bahwa gereja didirikan di atas dasar Kristus sendiri. Gereja Katolik terbitan Buku bertuliskan  'Nihil Obstat' dan 'Imprimatur, sedangkan Gereja Kristen Terbitan Buku tidak bertuliskan  'Nihil Obstat' dan 'Imprimatur. Dan Gereja Katolik untuk Kitab Suci hanya dapat ditafsirkan secara resmi oleh orang-orang yang mendapat 'rahmat' untuk itu (pertama dari Bapa Paus, diturunkan pada Kardinal, Uskup, Pastur, dst), sedangkan Gereja Kristen setiap orang berhak menafsirkan Kitab Suci sesuai dengan pemahamannya sendiri.
Tabel Perbedaan Gereja Katolik dan Protestan
Gereja Katolik
1.        Berada dalam satu pimpinan yaitu Paus yang berkedudukan di Vatikan. Paus ini merupakan penerus dari paus pertama yakni Rasul Petrus
2.        Kitab Suci: 72 Kitab
3.        Sumber Ajaran: Kitab Suci, Tradisi, Ajaran Gereja
4.        Mengakui adanya orang kudus/santo-santa dan malaikat.
5.        Doa menggunakan tanda salib di dahi, perut, bahu.
6.        Percaya dengan Rahmat Allah dan usaha manusia.
7.        Percaya dengan doa untuk orang yang sudah meninggal.
8.        Pimpinan Gereja (Pastor) tidak menikah.
9.        Liturgi/tata peribadatan di seluruh dunia sama.
10.    ada tujuh sakramen, antara lain sakramen Baptis, Krisma, Tobat, Ekaristi, Imamat, Pernikahan, dan sakramen Pengurapan Orang Sakit.
11.    Gereja Katolik ada Bapa Paus, sebagai penerus dari St. Petrus.
12.    Terbitan Buku bertuliskan  'Nihil Obstat' dan 'Imprimatur.
13.    Kitab Suci hanya dapat ditafsirkan secara resmi oleh orang-orang yang mendapat 'rahmat' untuk itu (pertama dari Bapa Paus, diturunkan pada Kardinal, Uskup, Pastur, dst).
Gereja Protestan
1.    Mempunyai denominasi yang berbeda-beda/aliran yang banyak sekali dan setiap denominasi memliki kebijakan masing-masing.
2.    Kitab Suci: 66 Kitab
3.    Sumber Ajaran: hanya Al Kitab
4.    Tidak mengakui adanya orang kudus.
5.    Doa tidak menggunakan tanda salib.
6.    Keselamatan merupakan predestinasi atau takdir. Usaha manusia tidak berarti apa pun. Hanya dengan iman orang bisa selamat. Perbuatan baik tidak bisa membuat orang selamat.
7.    Tidak berguna mendoakan orang yang sudah mati.
8.    Pimpinan Gereja (Pendeta) bisa menikah.
9.    Tata peribadatan berbeda-beda untuk setiap gereja/denominasi.
10.     Hanya ada dua sakramen yakni sakramen Baptis dan sakramen Pernikahan.
11.     Gereja Protestan menyatakan bahwa gereja didirikan di atas dasar Kristus sendiri.
12.     Terbitan Buku tidak bertuliskan  'Nihil Obstat' dan 'Imprimatur
13.     setiap orang berhak menafsirkan Kitab Suci sesuai dengan pemahamannya sendiri.




Bab III
Penutup
1.        Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan tentang Sejarah Gereja dan Perbedaan antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan di atas adalah sebagai berikut :
-          Sejarah Kekristenan tidak bisa dipisahkan dari Sejarah gereja Kristen yang membawa ajaran agama Kristen, mengayomi penganutnya dan menjadi saksi perkembangan pekerjaan yang telah dijalankan sepanjang dua ribu tahun lebih, sejak abad pertama Masehi, mulai dari tanah Israel hingga ke Eropa, Amerika, dan seluruh dunia, termasuk Indonesia.
-          Gereja Katolik dan Gereja Protestan kedua agama ini memiliki perbedaan yang cukup siknifikan.
2.        Saran
-       Kita bisa belajar dari kondisi nyata yang ada pada agama lain, bahwa pada agama Keristen telah terjadi perpecahan yang diakibatkan oleh timbulnya perbedaan-perbedaan yang dapat memicu keretakan dan kelemahan diantara mereka.
-       Makalah ini tidak sedikit kekurangannya untuk itu keritik dan masukan sangat dibutuhkan sebab nantinya menjadi makalah kita bersama.



Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_gereja


[1] Mata Kuliah Kristologi-2, Perbedaan antara Gereja Katolik dan Kristen (Protestan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar