Kamis, 17 November 2016

MUKMIN YANG KUAT Mukmin yang kuat lebih dicitnai dari pada mukmin yang lemah Dalam hadits dari Abu Hurairah r.a dinyatakan bahwa Mukmin yang kuat itu memiiki tanda: Bersungguh-sungguh dalam beragama Allah berfirman: Walladzina jahadu finaa lanahdiyanna subulana Selalu memohon pertolongan kepada Allah SWT Allah berfirman: Yaa aiyuhalladzina amanu wasta'iinu bishobri wash-sholah innallaha ma'ashshobirun. Tidak berandai-andai disaat mendapatkan musibah Allah berfirman: Fatawakkal 'alallah inkuntum mukminin Dalam kontek Mukmin yang kuat sesungguhnya mereka juga : Mengerti dan menyadari dengan sepenuh hati bahwa dirinya seorang abdun yang selalu mengabdi dan beribadah dengan penuh kesungguhan hanya karena Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah Wa maa kholaqtul jinnna wal insa illa liya'budun. Dan Wa maa umiru illa liya'budullaha muhlisina lahuddin hunafa a wayuqimush sholata wayuktuzzakata wa dzalika dinul qoiyimah. Selanjutnya senantiasa mendayagunakan akal fikirin untuk memikirkan dan merenungkan peristiwa dan ciptaan' Allah tentang alam semesta langit dan bumi silih bergantinya siang dan malam sehingga mencapai keyakinan yang maksimal mengenai keagungan Allah. Allah swt berfirman innia fi kholqissamawati wal ardi wahtila fillai wannahari la ayati liulil albab alladina yadzkurunallaha qiyaman waqu uda w ala junubihim wayatafakkaruna fi kholqissamati wal ard robbana ma kholaqta hadza batila subhanaka wa qina azda bannar. Senantiasa mengikuti dan mejalankan sunnah rasulullah dengan tidak meninggalkan segala hal yang diwajibkan kepadanya. Hal ini sesuai denag firmanNya wa maa atakumur rasuulu fahuduu wa maa nahakum 'anhu fantahu; alaikum bisunnati wa sunnati khulafaur rasyidin al mahdiyin; ....fattabi'uuni yuhbibkmullaha ...,; laqog kanaa lakum fii rasulillahi uswatun haananh.... Senantiasa mengenali dasar' kebenaran dengan berpedoman kepada alQur'an dan al Sunnah sehingga tidak bertaqlid buta dan atau beramal ibadah bukan tanpa ilmu. Hal ini sesuai dengan firmanNyya: Wa laa taqfu maa laisa laka bihi ilmu innas sam'a wal bashoro wal fu'ada ulaaika kana 'anhu mas'uula Senantiasa meneliti amal ibaqdah yang telah dilakukan bahkan sampai pada amal ibadah yyang palin kecil. Allah berfirman: ....wal tandhur nafsum maa qoddamat lighodin... Senantiasa ingat asal usul kejadian dirinya sebagai manusia yang diciptakan dari segumpal darah. Sesuai firmanNya: ` Wallahu a'lam bish showab. MATA NASRULLAH BILAMANAKAH PERTOLONGAN ALLAH DATANG ? SESUNGGUHNYA PERTOLONGAN ALLAH ITU DI DEPAN MATA Sesungguhnya orang yang beriman senantiasa memohon dan berharap pertolongan dari Allah swt terutama melalui washilah shalat dan sabar. Bagi orang yg beriman tidak ada rumus berputus asa dalam menghadapi persoalan hidup, karena baginya merupakan ujian yang harus dihadapi dengan penuh semangat dan sungguh utk mencari jalan keluar. Insya Allah pasti Allah swt memberikan kekuatan lahir bathin untuk mencapai nasrullah. Ada beberapa hal yang menunjang datangnya pertolongan dari Allah SWT, diantaranya adalah sbb: Mengerti dan menyadari dengan sepenuh hati bahwa dirinya seorang abdun yang selalu mengabdi dan beribadah dengan penuh kesungguhan hanya karena Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah Wa maa kholaqtul jinnna wal insa illa liya'budun. Dan Wa maa umiru illa liya'budullaha muhlisina lahuddin hunafa a wayuqimush sholata wayuktuzzakata wa dzalika dinul qoiyimah. Selanjutnya senantiasa mendayagunakan akal fikirin untuk memikirkan dan merenungkan peristiwa dan ciptaan' Allah tentang alam semesta langit dan bumi silih bergantinya siang dan malam sehingga mencapai keyakinan yang maksimal mengenai keagungan Allah. Allah dawuh dalam al-qur'an: Alladzina yadkurunallaha wa qu'udan wa 'ala junubihim wa yatafakkaruna fi kholqis samawati wal ardhi, rabbana ma kholaqta hadza bathila subhanaka faqina adzabannar. Rasulullah bersabda: Tafakkaru fii kholqillah w laa tafakkaru fi dzatillah. Meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa Nabi Muhammad adala hamba Allah dan Rasulullah yang terakhir serta membenarkan risalah hukum agama yang dibawanya, serta Senantiasa mengikuti dan mejalankan sunnahnya dengan tidak meninggalkan segala hal yang diwajibkan oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firmanNya wa maa atakumur rasuulu fahuduu wa maa nahakum 'anhu fantahu; laqud kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah...; qul inkuntum tuhibbunaalaha fatta bi'uni ....; rasul sendiri bersabda: alaikum bisunnati wa sunnati khulafaur rasyidin al mahdiyin; .... Senantiasa mengenali dasar' kebenaran dengan berpedoman kepada alQur'an dan al Sunnah sehingga tidak bertaqlid buta dan atau beramal ibadah bukan tanpa ilmu. Hal ini sesuai dengan firmanNyya: Wa laa taqfu maa laisa laka bihi ilmu innas sam'a wal bashoro wal fu'ada ulaaika kana 'anhu mas'uula, utk itu wajib bagi kita menuntut ilmu dg membaca, bertanya, berdiskusi dengan penuh kesungguhan. Senantiasa meneliti amal ibadah yang telah dilakukan bahkan sampai pada amal ibadah yang palin kecil. Allah berfirman: ....wal tandhur nafsum maa qoddamat lighodin...lalu beristighfar dan bertobat dengan cara nashuha. Senantiasa ingat asal usul kejadian dirinya sebagai manusia yang diciptakan dari segumpal darah. Sesuai firmanNya: `Kholaqol insana min 'alaq Demikian wallahu a'lam bish showab. Memiliki konsekwensi dan konsistensi sebagai hamba Allah Membuktikan keyakinan yang kaffah Membuktikan sebagai hamba yang bersyuku Membuktikan rasa cintanya keapada Allah Membuktikan cintanya kepada Nabi Muhammad SAW Membuktikan sebagai hamba yang benar muttaqin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar